Minggu, 27 Juni 2010
Biaya Pendaftaran Santri Baru 2010
PERKIRAAN DANA PSB 2010 - 2011
NO URAIAN MTs MA KETERANGAN
1 REGISTERASI 50,000 50,000
2 SPP 65,000 85,000
3 UANG MAKAN 275,000 275,000
4 ALAS TIDUR 350,000 350,000
5 SERAGAM
1. PUTIH ABU / BIRU 175,000 185,000
2. PRAMUKA 175,000 185,000
3. OLAHRAGA 150,000 160,000
4. BATIK / HITAM 175,000 185,000
6 LAIN-LAIN
1. MAJALAH & DINIYAH 60,000 60,000 5.000 / BULAN
2. OSALA 60,000 60,000 5.000 / BULAN
3. PHBI 45,000 45,000 5.000 @ EVENT
4. LKS 72,000 80,000 8.000 / LKS
7 MEJA KURSI & ALMARI 850,000 850,000
Rabu, 16 Juni 2010
Karya Santri MA
SEKILAS INFO BERITA NASIONAL
Saudaraku, salah satu pengasuh kami ustadz Yuli Saiful Bahri yang merupakan alumni dari pondok pesantren darunnajah Jakarta dan sekolah tinggi ilmu tarbiyah Al Mustaqim Jembrana tahun 2006 serta baru saja pulang dari Jakarta, ternyata beliau menuturkan banyak sekali perkembangan mengenai pondok pesantren di tingkat nasional. Beliau rupanya baru saja diinstruksikan oleh Ayah (Drs H ktut Imaduddin Djamal, SH), direktur pondok pesantren kami untuk mengikuti sebuah kegiatan nasional, yaitu silaturahmi nasional pimpinan pondok pesantren tentang undang-undang gerakan kepramukaan. Acara tersebut berjalan pada tanggal 19 – 20 maret 2010. diikuti oleh 61 pondok pesantren se Indonesia. Di mana menurut beliau, acara tersebut dihadiri dan dinarasumberi oleh pejabat markas besar kepolisian republik indonesia dan kwartir nasional pramuka.
Beliau bercerita, setelah acara check in di hari Sabtu, 19Maret 2010 bakda asar, kami para peserta diberikan tempat penginapan kami. Jam 20.30 Bidang Humas Mabes POLRI, menjadi narasumber dengan tema bela negara dan santri bela negara. Sungguh sangat tepat apabila para santri yang duduk di lembaga madrasah aliyah, dapat mengikuti kegiatan kepramukaan dan khususnya pramuka SABELANA (Santri Bela Negara). Sebuah gerakan kepramukaan dari para santri di seluruh pondok pesantren se Indonesia dilatih oleh TNI – POLRI untuk lebih memiliki jiwa nasionalisme dan patriotisme dalam membela negara. Negara ini membutuhkan tenaga yang mengenal sistem pertahanan Namur memiliki jiwa kesantrian. Demikian penuturan dari Mabes Polri.
Keesokan harinya kak Azrul Azwar Kakak pembina Kwarnas, menyampaikan betapa besar sesungguhnya jumlah peserta didik pramuka. Lebih dari 9 juta. Jumlah yang sungguh fantastis. Beliau menuturkan bahwa pramuka merupakan gerakan pendidikan atau organisasi pendidikan yang menggunakan sistem permainan. Dan pada akhir penuturan beliau manyampaikan, bahwa pramuka belum memiliki dukungan undang-undang. Mulai tahun 2006 yang lalu, komisi 10 DPR RI belum menyelesaikan tugasnya. Untuk itulah kemudian para pimpinan pondok pesantren se Indonesia yang hadir pada pertemuan tersebut menandatangani bersama sebuah konsep undang-undang gerakan kepramukaan dan akan sesegera mungkin diajukan kepada komisi X DPR RI untuk disahkan sebagai undang-undang gerakan kepramukaan di Indonesia.
Sabelana sebuah fenomena dan pramuka sebagai fakta yang harus didukung untuk menganulir sarkasme dan anarkisme yang semakin meraja lela di negeri ini. Semoga Allah mengampuni dan memudahkan gerakan ini.
Ayu ratna Sari kelas XI MA BBI
=============================================================
Mengintip Prestasi Santri La-Royba Edisi I
Jambore Santri Nusantara di Jatinangor
Di balik kesederhanaan diri setiap para santri di Pondok Pesantren Bali Bina Insani Yayasan La-Royba ternyata memiliki banyak prestasi. Meskipun Pondok pesantren yang di dalamnya hanya terdapat bangunan yang sederhana dan fasilitas yang terbatas. Merekapun tak mau kalah dengan sekolah atau pondok pesantren modern dan favorit lainnya.
Santri Pondok Pesantren Bali Bina Insani Yayasan La-Royba terpilih untuk mengikuti JamNas (Jambore Nasional) di Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, dan santri La-Royba yang di ikut sertakan ke Jambore Nasional sebanyak 10 orang yang terdiri dari : Eko Satrio Putro Seno, Firmansyah Sumampow, Ketut Wahyu Saputra Abhas, Roy Hadi Anjasmara, Fahmi Rinto Wahdani, Reska Dwi Arisandi, Heru setiono, Wahyu Surya Wirawan, Ari Wijayanto, Tontowi Yahya. Jambore Nasional “Perkemahan Pramuka Santri Nusantara 2009” ini dilaksanakan di bumi perkemahan Letjen TNI (Purn) Dr.(HC) H. Masyhudi Kelurahan Kiara Payung Kecamatan Jati Nangor Kabupaten Sumedang Jawa Barat.
Pelaksanaan Perkemahan itu di laksanakan secara meriah dan disana ada malam di mana para peserta menunjukkan kebolehannya dalam kesenian seperti tarian daerah, tidak hanya itu disana juga diadakan parade semapure sepanjang 5 km mengelilingi kampus IPDN (Institusi Pemerintahan Dalam Negeri)
Maksud dari kegiatan parade semapore itu sendiri untuk mendorong dan menumbuh kembangkan kesadaran bela Negara di lingkungan santri.
Bagaimana perasaan Santri La-Royba yang terpilih ?
Tentunya mereka sangat bangga “perasaan kami saat terpilih sebagai peserta Jambore Nasional Sangat bahagia bercampur bangga karena dari situlah kami bisa menunjukkan kebolehan kami namun untuk mencapai semua itu penuh dengan perjuangan” Ujar Eko Satrio Putro Seno, salah satu santri yang menjadi peserta Jambore Nasional. Tim Santri Pondok Pesantren Bali Bina Insani dikawal oleh kakak pembina Ustadz Fadly, S.Pd.I dan Ir. H. Jony
Pada saat puncak perkemahan semua peserta dari berbagai Pondok Pesantren se Nusantara berkumpul di pasar malam, setelah itu mereka dapat arahan untuk ke lapangan utama. Dilapangan utama itulah diadakan perpisahan tabligh akbar dan foto bersama.
By: Firman Pratama XI (penulis)
JAPAN-EAST ASIA NETWORK OF EXCHANGE FOR STUDENTS AND YOUTHS
Di samping itu juga Pondok Pesantren bali bina Insani Yayasan La Royba telah 2 kali terpilih sebagai peserta program jaringan pertukaran siswa dengan pemuda Jepang - Asia Timur abad ke-21 (JAPAN-EAST ASIA NETWORK OF EXCHANGE FOR STUDENTS AND YOUTHS) sebuah kegiatan yang diselenggarakan oleh Kementrian Pendidikan Jepang, untuk kesempatan pertama diwakili oleh Firmansyah Sumampow (pada waktu itu sedang duduk di bangku kelas X Madrasah Aliyah) pada bulan April – Mei 2007 dan pada periode kedua diwakili Putriani yang pada waktu itu duduk di bangku kelas XI Madrasah Aliyah pada tanggal 23 Juni 2009. Adapun tujuan dari kegiatan tersebut, untuk menambah wawasan siswa dan mengetahui budaya atau adat penduduk Jepang
(Putriani santri kelas XI Madrasah Aliyah in action)
Sangat menarik kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan di Jepang, mulai dari tempat-tempat yang mereka kunjungi mereka bermalam di Daii Chi Hotel Riyogoku, keesokan harinya usai sarapan pagi mereka berkumpul lalu mengenal tentang Jepang kemudian berangkat ke tempat tujuan untuk pembelajaran ini seperti ke Pabrik susu, tempat praktek langsung penawaran kain, Aqua world, Esco Frontier Kasama dan di sana mereka bisa menikmati suasana rakyat di zaman Edo dan tentunya menikmati taman Kairakuen yang ada di kota Mito taman yang dibuat sekitar 170 tahun yang lalu, taman ini merupakan salah satu dari tiga taman terkenal di Jepang dan terkenal dengan pohon Aprikot
Tak hanya itu, La-Royba Memiliki prestasi dalam bidang olah raga seperti Volly Badminton, tenis meja, dan yang sangat membanggakan adalah ilmu seni bela diri (silat dan karate). Jadi meskipun Pondok Pesantren yang dibangun dengan sederhana tidak menjadi alasan atau halangan untuk berprestasi.
By ; Inas Ayu Ratna Sari kelas XI (penulis)
=========================================
UJIAN NASIONAL 2010 BONUS AWAL BAGIKU
Telanlah obat meskipun rasanya pahit, sebuah ungkapan yang indah namun sulit untuk diwujudkan, apalagi buat kawula muda yang sudah terkena virus muda foya-foya tua kaya raya mati masuk surga ... kata suara dijalanannya begitu. Nah, ujian nasional memang sebuah momok dan monster besar bagi para siswa di negeri ini. Sebuah kenyataan yang ironis memang dan harus dicarikan jalan terbaik dan terbijaksana, bukan hanya bijak sini saja. Sulit memang, karena katanya ujian nasional pun sudah masuk merambah ke panggung politik pemerintah daerah selain gengsi dari setiap dinas pendidikannya. Waduh, sebuah sandiwara besar diskenariokan untuk tettap terus dipertahankan. Akhirnya kami para siswalah yang mau tidak mau harus menghadapi lapangan ujian.
Tanggal 22 Maret 2010 selama 3 hari seluruh siswa SMU dan MA se Indonesia melaksanakan ujian nasional tersebut, ketegangan demi ketegangan dilewati. Seluruh siswa dan kepalasekolah, dewan guru, staf administrasi sekolah dan khususnya para panitia ujian nasional di setiap sekolah dan kabarnya pun para pengawas dari instansi Kementrian Agama juga dari Dinas Pendidikan juga sangat sibuk mengawal jalannya ujian nasional tersebut. Kakak-kakak kelas XII MA Bali Bina Insani sejumlah 22 santri mengikuti alur ujian nsaional tersebut. Memeras keringat dan terlihat sangat tertekan tatkala memeras otak, sukurnya para asatidz tetap mengawal agar tetap menjalankan solat tahajud. Sehingga setelah sekian lama menunggu dengan debaran hati dan sembari melakukan program-program terkini dari madrasah dan pondok pesantren seperti menulis karya ilmiah, makro teaching, praktek pengabdian masarakat (PPM) dan nantinya orasi ilmiah berbahasa asing (Arab dan Inggris, pada akhirnya pada Senin, 3 Mei 2010 secara bersamaan di seluruh wilayah negeri tercinta Indonesia untuk semua SMU dan MA diumumkan kelulusan para peserrta Ujian Nasional 2010.
Suubhaanalloh walhamdulillah wala haula wala quwwata illa billahil ‘alyyil ‘adziim, dengan debaran dada yang sangat kuat, dihadiri petugas kepolisian dari sektor Kerambitan dan Direktur Pondok Pesantren Bali Bina Insani (Drs. H. Ktut Imaduddin Djamal, SH) pengumuman disampaikan secara dramatik sesuai skenarioyang diputuskan dalam musawarah sebelum pengumuman. Hasilnya semua sujud sukur kepada Allah, karena di tahun 2010 ini Ujian Nasional, kembali seluruh siswa dan siswi Madrasah Aliyah Bali Bina Insani LULUS 100%. Semua peserta menangis haru. Demikian pula pada hari Jum’at, 7 Mei 2010 dilakukan pengumuman kelulusan untuk Madrasah Tsanawiyah dan seluruh SMP, kembali Bali Bina Insani LULUS 100%. Untuk adik-adik Tsanawiyah, drama yang dijalankan oleh para dewan pengajar memang lebih seru, sehingga sempat di antara santriwati yang meledak tangisannya ditambah dengan sekali berguling di lantai, walaupun masih orasi awal sebelum pengumuman. Tatkala pengumuman dilakukan dengan sistem amplop yang ditulis lulus dan tidak lulus, ada 4 santriwati yang dicoret kedua tulisan tersebut, sehingga mereka berfikir mereka tidak lulus, ternyata setelah menangis kurang lebih 15 menit, mereka berteriak dan bersujud sukur kepada Allah karena ternyata mereka LULUS.
Kata pak Imam selaku kepala Madrasah Aliyah dan pak Eko Mujiono dalam kesempatan briefing awal, adalah semua perjuangan selalu menghasilkan keberhasilan dan kegagalan, demikian juga dengan ujian nasional yang ananda ikuti, tidak semua lulus dan tidak semua gagal, bagi yang tidak lulus, tidak perlu histeris kemudian melakukan hal-hal anarkis atau hal-hal negatif lainnya, karena masih ada kesempatan dalam ujian nasional susulan. Ternyata, kakak-kakak dan adik-adik sangat tersentuh dan sangat ketakutan untuk tidak lulus.
Bravo dan succeed buat kakak-kakak dan adik-adik, selamat berjuang di kesempatan lain. Buat adik-adik Tsanawiyah, ayo bergabung kembali di Madrasah Aliyah untuk membangun diri demi masa depan. Kata pak ustad, nanti kita sudah menggunakan ruangan multi media untuk belajar reguler dan ekstranya, katanya akan dinamakan Moving IT Class. Ada juga Sabelananya loo ... seru dechh ... juga kata pak ustad selaku wakil kepala madrasah bidang kurikulum, akan dicetak santri Aliyah yang hafal minimal 4 juz nantinya,insya Allah.
(Firman Pratama dan Ayu Ratna Sari kelas XI MA)
=====================================================
The Great Expo of Bali Bina Insani Boarding School 2010
Alhamdulillah sebagai satu bentuk perkembangan yang positif dari pemahaman para santri kita untuk meningkatkan kualitas kemampuan diri dan memberikan penjelasan secara lebih baik kepada umat tentang keberadaan pondok pesantren Bali Bina Insani adalah dengan mengadakan sebuah pameran dengan judul The Great Expo of Bali Bina Insani Boarding School.
Kurang lebih pada awal bulan Maret yang lalu, rekan-rekan pengurus OSALA (Organisasi Santri La Royba) bermusawarah Jumat pagian memutuskan untuk melakukan hal yang spektakuler katanya dari hasil tantangan dari para asatidz, salah satunya adalah Ustadz Hendriansyah Afif (dikaderkan di STIKOM Bali) yaitu mengadakan pameran. Dan menurut pembimbing OSALA, Ustadz Yuli Saiful Bahri, katanya menurut beliau, apabila kita dapat melaksanakan pameran ini, maka ini adalah pameran pertama di sepanjang sejarah kepondok pesantrenan di Bali yang terbuka untuk umum.
Lalu disepakatilah personalia kepanitiaan yang dikomandoi oleh akhuna Fahmi Rinto Wahdani, dibantu oleh Ukhti Atsna Mukminah R Firdaus Putri dan akhuna Eko Satrio Putroseno serta dibantu oleh kurang lebih 43 ikhwan dan akhwat santri yang duduk di Madrasah Aliyah. Tentu saja dibimbing oleh seorang ustadz dan khusus expo ini yang akan melibatkan masarakat muslim secara umum, maka kami panitia memohon kepada Al Ustadz Ir H Joni Santoso SPd untuk berkenan menjadi pembimbing.
Visi dan misi dari expo pertama (maka kami istilah sebagai the Great Expo) ini adalah mengenalkan secara lebih dekat tentang Pondok Pesantren Bali Bina Insani sebagai sumber ilmu pengetahuan ketrampilan dan peradaban dalam rangka mengabdi pada agama bangsa dan negara.
Adapun nantinya setelah diukur dan dihitung serta dipertimbangkan, maka panitia akan menyediakan 25 stand, 19 stand untuk umum (panitia menawarkan kepada umat muslim khususnya untuk mengenalkan produk yang dimiliki baik dari sisi fashion, buku dan alat-alat tulis, makanan, minuman, kerajinan, melalui expo ini dengan menerapkan sistem bagi hasil keuntungan yang didapat selama expo berlangsung, artinya panitia tidak menjual stand).
Expo ini akan dilaksanakan dengan mengundang (semoga diridloi, diberkahi Allah dan dimudahkanNYA) paling tidak bapak Bupati Tabanan beserta jajarannya. Jumlah undangan awal pada saat pembukaan minimal 500 orang. Dikarenakan, alhamdulillah Pondok Pesantren Bali Bina Insani, merupakan mungkin pondok pesantren pertama di Bali yang benar-benar mewujudkan konsep menyama braya dalam pendidikan sehingga guru-guru negeri dari SMU negeri yang Hindu banyak mengajar baik di Madrasah Tsanawiyah maupun di Madrasah Aliyah Bali Bina Insani (menurut Prof. DR. Azumardi Azra yang pernah berkunjung, beliau menyampaikan ini adalah pondok pesantren pertama di Indonesia yang benar-benar mewujudkan konsep Bhineka Tunggal Ika) maka panitia expo pun akan berkolaborasi dengan para penari Bali dari desa Meliling dalam memeriahkan kegiatan spektakuler ini. Acara ini pun direncanakan mulai digelar dari tanggal 12, 13 dan 14 Juni 2010. Pemberitahuan pelaksanaan program The Great Expo ini akan kami lakukan secara resmi surat tertulis kepada ormas-ormas islam se Bali, lembaga-lembaga pendidikan islam se Bali, takmir-takmir masjid se bali, majlis-majlis taklim se Bali. Sehingga minimal dalam sehari akan dihadiri minimal oleh antara 200 – 500 orang per harinya. Kegiatan expo ini akan selalu diramaikan oleh selain penari Bali pada saat pembukaan, maka sebagian besar kemampuan santri dalam pentas seni akan ditampilkan, dari nasyid, kasidah, puitisasi Al Qur’an, puisi berantai, orasi beragam bahasa baik asing (Arab dan Inggris) maka bahasa daerah juga akan ditampilkan, pantomim, drama komedi, fashion show juga pentas seni bela diri dan senam lantai (semoga BMV Bali Moslem Voice berkenan hadir sejenak meramaikan acara pada tanggal 13 hari Ahad).
Bapak H Sutio sebagai pengusaha garmen, sudah menyatakan siap untuk mengambil satu stand, pemilik usaha madu lebah Bintang Bali pun sudah mengkapling dua stand. STAND TERBATAS. Bagi anda yang tertarik untuk bergabung dalam acara spektakuler ini (karena dilaksanakan oleh para santri) dan menyukseskannya, kami persilahkan untuk dapat menghubungi secepatnya ke nomor handphone 08124698233 Yuli Saiful Bahri dan 085792002000 H Joni Santoso, atau email ke osala0910@gmail.com, leebahri@yahoo.com
(Firman Pratama dan Ayu Ratna Sari kelas XI MA)
Pantun OSALA :
Burung dara burung merpati, terbang di angkasa hinggap di dahan, wahai saudara bergabunglah bersama kami, agar tercapai kami punya angan-angan. Bunga mawar bunga berduri, buanglah duri dijurang penampungan, wahai handai taulan yang baik hati, ulurkan tangan demi tercapai santri punya kesuksesan
===========================================================
THE GREAT EXPO OF BALI BINA INSANI BOARDING SCHOOL 2010
Sub-haanalloh memang kerja keras pada akhirnya mengantarkan kita kepada satu titik kebahagiaan dan kebanggaan, terlebih lagi apabila kita tetap istiqomah dalam menjalankan program dengan beberapa inovasi (kata pak Ustad selalu begitu), termasuk program kami The Great Expo of Bali Bina Insani Boarding School, sebuah rencana yang tadinya kami sendiri beranggapan sangat musykil, mustahil untuk kami laksanakan.pertama dikarenakan bahwa expo Pondok Pesantren ini adalah kegiatan pameran pertama di Pondok Pesantren kami, sehingga tidak ada acuan kerjanya, bahkan menurut Ustadz ini adalah expo pertama di Bali tentang kepondok pesantrenan.
Masya Allah, Alhamdulillah dengan bantuan para pemerhati dan dermawan baik dari pengurus Yayasan La Royba maupun jamaah muslim lainnya, Bapak H Hasan Aeni (Rp. 1 juta), Ibu Hj Dewi Sinaryati Rully dengan Sarana Dewatanya (sebuah panggung gaya VIP, tarub VIP, kursi sebanyak 200 dan sound system pada saat pembukaan), Ibu Hj Suci Martha Rp. 500.000, Bapak Bambang Sukoraharjo (dengan sebuah genset 6.000 watt-nya), bapak Temy (dengan freezer, ice boxnya plus isinya, yaitu es krim Wall’s sebanyak 400 batang es), juga sahabat akrab dari Bapak Ir H. Joni Santoso (pembimbing kami dalam kepanitiaan expo ini) yang beliau tidak berkenan disebut namanya dari Tabanan, penyedia sound system setelah pembukaan sampai acara ditutup, juga serta masih banyak lagi yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu pada kesempatan ini.
Allahu akbar memang tidak terbayangkan bagi kami untuk menyelenggarakan kegiatan berskala besar seperti ini, dikarenakan kami mengundang Bapak Pangdam IX Udayana dan Bapak Kakanwil Kementrian Agama Propinsi Bali, maka skala kegiatan kami adalah berskala propinsi. Sebuah kegiatan yang terlalu besar dan mewah bagi kami. Belum lagi bahwa Ayahanda tercinta, Direktur Pondok Pesantren Drs. H Ktut Imaduddin Djamal, SH berkenan untuk mengundang Bupati Tabanan, Kapolres Tabanan, Dandim Tabanan beserta pejabat unsur MUSPIKA, Allahu Akbar Allahu akbar, Allahu Akbar, Engkau memang maha besar Ya Allah sehingga acara kami ini terselenggara sangat baik dan memuaskan bagi kami para santri yang masih belum memiliki kemampuan dan pengetahuan sebagaimana mestinya.
Pada saat pembukaan, yang kami selenggarakan pada hari Kamis, 10 Juni 2010 alhamdulillah berhasil dengan baik, walaupun Bapak Pangdam IX Udayana mewakilkan kepada asisten teritorial dan Dandim Tabanan, serta Bapak Bupati mewakilkan kepada asisten II beliau. Sebelum acara pembukaan dimulai, kami mengintronya dengan menampilkan kasidah santri, kemudian MC (Dyan Fitri Ayuning Tyas santriwati kelas XI Madrasah Aliyah), lalu tetap kami menampilkan qiroatul Qur’an (yang dilantunkan oleh Ustadzah Akrimah dan sari tilawah oleh Syifa Sayla Ramadhani santriwati kelas IX Madrasah Tsanawiyah), kemudian sambutan oleh ketua panitia yaitu Fahmi Rinto Wahdani (santri kelas XII MAdrasah Aliyah), dilanjutkan sambutan oleh Direktur Pondok Pesantren, untuk kemudian tari Bali penyambutan tamu Puspanjali yang dibawakan oleh Niké Novitasari (santriwati kelas XI), kemudian sambutan sekaligus membuka acara expo yang dilaksanakan oleh Bapak Asisten II Bupati Tabanan (yang menyatakan kekaguman akan penampilan tarian Bali Puspanjali dikarenakan dengan asesoris kostum tari Bali namun tetap berjilbab). Acara dilanjutkan dengan pemotongan pita untuk inspeksi stand-stand expo. Stand expo tahun 2010 ini diramaikan oleh stand Pondok Pesantren, stand kerajinan tangan santri, stand piala dan piagam penghargaan, stand Pendaftaran Santri Baru 2010-2011 yang mengambil tempat di mushola Harjo Quba. Sedangkan stand umum yang berlokasi di lapangan voli sebelah utara Mushola, diikuti oleh Kantim La Royba, Vicky Asesories (seorang wali murid memiliki usaha penjualan asesoris), stand es krim Wall’s, stand bakso Supradinasty, 2 stand snack Nany Joni, sebuah tenda dari Coca Cola, Stand pakaian seragam PURNAMA, stand buku sekolah Yudistira, stand Madu La Royba - Bintang Bali. Puisi berantai pun dilantunkan oleh Ferdian (santri kelas IX Madrasah Tsanawiyah), Ummi Latifah (kelas XI MA), Kuncoro (Kelas XI MA) dan Intan Mubarokah Suciati (kelasXII MA).
Panggung hiburan selalu diramaikan oleh kreatifitas santri. Pada hari Jum’at, 11 Juni 2010, beberapa personil dari kepolisian sektor Kecamatan Kerambitan hadir dalam acara expo sembari memberikan penyuluhan tentang bahaya handphone berfasilitas kamera dan video akan gambar-gambar tidak senonoh dan video porno yang sedang semarak beredar di tengah-tengah masyarakat. Tari ala India dan pantomim menghibur kami. Solat Jumat pun menyongsong dan kami menyulap ruang kelas untuk menjadi mushola tempat kami menjalankan ibadah solat Jumat, dengan khotib akhuna Fahmi Rinto Wahdani.
Pada hari Sabtu, 12 Juni 2010 tamu Expo membludak, selain orang tua wali santri yang diundang untuk acara perpisahan dan penerimaan rapot kenaikan kelas. Pelepasan santri dilakukan oleh Badan Pengawas Yayasan La Royba bapak H Muchtar Naim. Santri pun menampilkan pelbagai kemampuannya, seperti vokal group yang menyanyikan lagu-lagu perpisahan, para santri calon alumni pun menampilkan lagu Mars La Royba, Oh Pondokku, hymne Guru dan ikrar Alumni 2010. Mc untuk acara ini adalah Siti Marlena dengan bahasa Arabnya dan Dyan Fitri Ayuningtyas berbahasa Indonesia (keduanya kelas XI MA)., fashion show islami meramaikan suasana, wuiiiiiiiiiiiii suit, suit.
Pada hari Ahad,13 Juni 2010, tamu sekitar 300 orang hadir memenuhi ruang expo, mereka adalah dari jamaah Majlis Taklim Jabal Rahmah, yang sekaligus memberikan shodaqoh beras seberat 1 ton dan dana sebesar Rp. 20 jutaan untuk para santri. Subhaanallloh, Allohumma taqobbal haadzihis shodaqoh, waj’al-hum minas shoodiqiin. Alhamdulillah keberangkatan mereka ke Bedugul, juga merupakan penghujung acara The Great Expo of Bali Bina Insani Boarding School dan penutup. Masya Allah terbayar sudah semua keletihan kami para panitia yang terdiri dari kelas XII dan XI Madrasah Aliyah. Kegiatan akhir kami yang tak kalah melelahkan namun membahagiakan adalah pembongkaran stand dan merapikan serta membersihkan seluruh areal pameran. Mengembalikan piala, alat-alat Panitia Penerimaan Santri Baru 2010-2011, mengembalikan sofa-sofa ke kantor-kantor antara lain kantor yayasan, kantor Tsanawiyah dan kantor Aliyah. Adik-adik pun sudah meninggalkan pondok pesantren tercinta untuk menikmati liburan panjang kenaikan kelas. Pondok terasa mulai hening dengan kesunyian nikmatnya. Kami panitia tatkala akan meninggalkan pondok pun merasa berat, selamat tinggal pondokku, sampai jumpa lagi tanggal 28 Juni 2010 yang akan datang, kami pasti akan kembali untuk mempersiapkan segala sesuatunya atas kunjungan para santri dan asatidz dari sebuah pondok pesantren salafiyah Jakarta. Bravo Bali Bina Insaniku!!!!!!!!
(proudly writen by: Firman Pratama and Dyah Maya Sitha grade XII MA)
PANTUN SANTRI:
Burung Nuri terbang tinggi, burung bangau turut mengiringi, sungguh sedih rasa hati, tatkala melihat pondok sangat sunyi, namun wahai teman sahabat remajaku, kemarilah kita menuntut ilmu di kawah candradimuka BALI BINA INSANI
Saudaraku, salah satu pengasuh kami ustadz Yuli Saiful Bahri yang merupakan alumni dari pondok pesantren darunnajah Jakarta dan sekolah tinggi ilmu tarbiyah Al Mustaqim Jembrana tahun 2006 serta baru saja pulang dari Jakarta, ternyata beliau menuturkan banyak sekali perkembangan mengenai pondok pesantren di tingkat nasional. Beliau rupanya baru saja diinstruksikan oleh Ayah (Drs H ktut Imaduddin Djamal, SH), direktur pondok pesantren kami untuk mengikuti sebuah kegiatan nasional, yaitu silaturahmi nasional pimpinan pondok pesantren tentang undang-undang gerakan kepramukaan. Acara tersebut berjalan pada tanggal 19 – 20 maret 2010. diikuti oleh 61 pondok pesantren se Indonesia. Di mana menurut beliau, acara tersebut dihadiri dan dinarasumberi oleh pejabat markas besar kepolisian republik indonesia dan kwartir nasional pramuka.
Beliau bercerita, setelah acara check in di hari Sabtu, 19Maret 2010 bakda asar, kami para peserta diberikan tempat penginapan kami. Jam 20.30 Bidang Humas Mabes POLRI, menjadi narasumber dengan tema bela negara dan santri bela negara. Sungguh sangat tepat apabila para santri yang duduk di lembaga madrasah aliyah, dapat mengikuti kegiatan kepramukaan dan khususnya pramuka SABELANA (Santri Bela Negara). Sebuah gerakan kepramukaan dari para santri di seluruh pondok pesantren se Indonesia dilatih oleh TNI – POLRI untuk lebih memiliki jiwa nasionalisme dan patriotisme dalam membela negara. Negara ini membutuhkan tenaga yang mengenal sistem pertahanan Namur memiliki jiwa kesantrian. Demikian penuturan dari Mabes Polri.
Keesokan harinya kak Azrul Azwar Kakak pembina Kwarnas, menyampaikan betapa besar sesungguhnya jumlah peserta didik pramuka. Lebih dari 9 juta. Jumlah yang sungguh fantastis. Beliau menuturkan bahwa pramuka merupakan gerakan pendidikan atau organisasi pendidikan yang menggunakan sistem permainan. Dan pada akhir penuturan beliau manyampaikan, bahwa pramuka belum memiliki dukungan undang-undang. Mulai tahun 2006 yang lalu, komisi 10 DPR RI belum menyelesaikan tugasnya. Untuk itulah kemudian para pimpinan pondok pesantren se Indonesia yang hadir pada pertemuan tersebut menandatangani bersama sebuah konsep undang-undang gerakan kepramukaan dan akan sesegera mungkin diajukan kepada komisi X DPR RI untuk disahkan sebagai undang-undang gerakan kepramukaan di Indonesia.
Sabelana sebuah fenomena dan pramuka sebagai fakta yang harus didukung untuk menganulir sarkasme dan anarkisme yang semakin meraja lela di negeri ini. Semoga Allah mengampuni dan memudahkan gerakan ini.
Ayu ratna Sari kelas XI MA BBI
=============================================================
Mengintip Prestasi Santri La-Royba Edisi I
Jambore Santri Nusantara di Jatinangor
Di balik kesederhanaan diri setiap para santri di Pondok Pesantren Bali Bina Insani Yayasan La-Royba ternyata memiliki banyak prestasi. Meskipun Pondok pesantren yang di dalamnya hanya terdapat bangunan yang sederhana dan fasilitas yang terbatas. Merekapun tak mau kalah dengan sekolah atau pondok pesantren modern dan favorit lainnya.
Santri Pondok Pesantren Bali Bina Insani Yayasan La-Royba terpilih untuk mengikuti JamNas (Jambore Nasional) di Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, dan santri La-Royba yang di ikut sertakan ke Jambore Nasional sebanyak 10 orang yang terdiri dari : Eko Satrio Putro Seno, Firmansyah Sumampow, Ketut Wahyu Saputra Abhas, Roy Hadi Anjasmara, Fahmi Rinto Wahdani, Reska Dwi Arisandi, Heru setiono, Wahyu Surya Wirawan, Ari Wijayanto, Tontowi Yahya. Jambore Nasional “Perkemahan Pramuka Santri Nusantara 2009” ini dilaksanakan di bumi perkemahan Letjen TNI (Purn) Dr.(HC) H. Masyhudi Kelurahan Kiara Payung Kecamatan Jati Nangor Kabupaten Sumedang Jawa Barat.
Pelaksanaan Perkemahan itu di laksanakan secara meriah dan disana ada malam di mana para peserta menunjukkan kebolehannya dalam kesenian seperti tarian daerah, tidak hanya itu disana juga diadakan parade semapure sepanjang 5 km mengelilingi kampus IPDN (Institusi Pemerintahan Dalam Negeri)
Maksud dari kegiatan parade semapore itu sendiri untuk mendorong dan menumbuh kembangkan kesadaran bela Negara di lingkungan santri.
Bagaimana perasaan Santri La-Royba yang terpilih ?
Tentunya mereka sangat bangga “perasaan kami saat terpilih sebagai peserta Jambore Nasional Sangat bahagia bercampur bangga karena dari situlah kami bisa menunjukkan kebolehan kami namun untuk mencapai semua itu penuh dengan perjuangan” Ujar Eko Satrio Putro Seno, salah satu santri yang menjadi peserta Jambore Nasional. Tim Santri Pondok Pesantren Bali Bina Insani dikawal oleh kakak pembina Ustadz Fadly, S.Pd.I dan Ir. H. Jony
Pada saat puncak perkemahan semua peserta dari berbagai Pondok Pesantren se Nusantara berkumpul di pasar malam, setelah itu mereka dapat arahan untuk ke lapangan utama. Dilapangan utama itulah diadakan perpisahan tabligh akbar dan foto bersama.
By: Firman Pratama XI (penulis)
JAPAN-EAST ASIA NETWORK OF EXCHANGE FOR STUDENTS AND YOUTHS
Di samping itu juga Pondok Pesantren bali bina Insani Yayasan La Royba telah 2 kali terpilih sebagai peserta program jaringan pertukaran siswa dengan pemuda Jepang - Asia Timur abad ke-21 (JAPAN-EAST ASIA NETWORK OF EXCHANGE FOR STUDENTS AND YOUTHS) sebuah kegiatan yang diselenggarakan oleh Kementrian Pendidikan Jepang, untuk kesempatan pertama diwakili oleh Firmansyah Sumampow (pada waktu itu sedang duduk di bangku kelas X Madrasah Aliyah) pada bulan April – Mei 2007 dan pada periode kedua diwakili Putriani yang pada waktu itu duduk di bangku kelas XI Madrasah Aliyah pada tanggal 23 Juni 2009. Adapun tujuan dari kegiatan tersebut, untuk menambah wawasan siswa dan mengetahui budaya atau adat penduduk Jepang
(Putriani santri kelas XI Madrasah Aliyah in action)
Sangat menarik kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan di Jepang, mulai dari tempat-tempat yang mereka kunjungi mereka bermalam di Daii Chi Hotel Riyogoku, keesokan harinya usai sarapan pagi mereka berkumpul lalu mengenal tentang Jepang kemudian berangkat ke tempat tujuan untuk pembelajaran ini seperti ke Pabrik susu, tempat praktek langsung penawaran kain, Aqua world, Esco Frontier Kasama dan di sana mereka bisa menikmati suasana rakyat di zaman Edo dan tentunya menikmati taman Kairakuen yang ada di kota Mito taman yang dibuat sekitar 170 tahun yang lalu, taman ini merupakan salah satu dari tiga taman terkenal di Jepang dan terkenal dengan pohon Aprikot
Tak hanya itu, La-Royba Memiliki prestasi dalam bidang olah raga seperti Volly Badminton, tenis meja, dan yang sangat membanggakan adalah ilmu seni bela diri (silat dan karate). Jadi meskipun Pondok Pesantren yang dibangun dengan sederhana tidak menjadi alasan atau halangan untuk berprestasi.
By ; Inas Ayu Ratna Sari kelas XI (penulis)
=========================================
UJIAN NASIONAL 2010 BONUS AWAL BAGIKU
Telanlah obat meskipun rasanya pahit, sebuah ungkapan yang indah namun sulit untuk diwujudkan, apalagi buat kawula muda yang sudah terkena virus muda foya-foya tua kaya raya mati masuk surga ... kata suara dijalanannya begitu. Nah, ujian nasional memang sebuah momok dan monster besar bagi para siswa di negeri ini. Sebuah kenyataan yang ironis memang dan harus dicarikan jalan terbaik dan terbijaksana, bukan hanya bijak sini saja. Sulit memang, karena katanya ujian nasional pun sudah masuk merambah ke panggung politik pemerintah daerah selain gengsi dari setiap dinas pendidikannya. Waduh, sebuah sandiwara besar diskenariokan untuk tettap terus dipertahankan. Akhirnya kami para siswalah yang mau tidak mau harus menghadapi lapangan ujian.
Tanggal 22 Maret 2010 selama 3 hari seluruh siswa SMU dan MA se Indonesia melaksanakan ujian nasional tersebut, ketegangan demi ketegangan dilewati. Seluruh siswa dan kepalasekolah, dewan guru, staf administrasi sekolah dan khususnya para panitia ujian nasional di setiap sekolah dan kabarnya pun para pengawas dari instansi Kementrian Agama juga dari Dinas Pendidikan juga sangat sibuk mengawal jalannya ujian nasional tersebut. Kakak-kakak kelas XII MA Bali Bina Insani sejumlah 22 santri mengikuti alur ujian nsaional tersebut. Memeras keringat dan terlihat sangat tertekan tatkala memeras otak, sukurnya para asatidz tetap mengawal agar tetap menjalankan solat tahajud. Sehingga setelah sekian lama menunggu dengan debaran hati dan sembari melakukan program-program terkini dari madrasah dan pondok pesantren seperti menulis karya ilmiah, makro teaching, praktek pengabdian masarakat (PPM) dan nantinya orasi ilmiah berbahasa asing (Arab dan Inggris, pada akhirnya pada Senin, 3 Mei 2010 secara bersamaan di seluruh wilayah negeri tercinta Indonesia untuk semua SMU dan MA diumumkan kelulusan para peserrta Ujian Nasional 2010.
Suubhaanalloh walhamdulillah wala haula wala quwwata illa billahil ‘alyyil ‘adziim, dengan debaran dada yang sangat kuat, dihadiri petugas kepolisian dari sektor Kerambitan dan Direktur Pondok Pesantren Bali Bina Insani (Drs. H. Ktut Imaduddin Djamal, SH) pengumuman disampaikan secara dramatik sesuai skenarioyang diputuskan dalam musawarah sebelum pengumuman. Hasilnya semua sujud sukur kepada Allah, karena di tahun 2010 ini Ujian Nasional, kembali seluruh siswa dan siswi Madrasah Aliyah Bali Bina Insani LULUS 100%. Semua peserta menangis haru. Demikian pula pada hari Jum’at, 7 Mei 2010 dilakukan pengumuman kelulusan untuk Madrasah Tsanawiyah dan seluruh SMP, kembali Bali Bina Insani LULUS 100%. Untuk adik-adik Tsanawiyah, drama yang dijalankan oleh para dewan pengajar memang lebih seru, sehingga sempat di antara santriwati yang meledak tangisannya ditambah dengan sekali berguling di lantai, walaupun masih orasi awal sebelum pengumuman. Tatkala pengumuman dilakukan dengan sistem amplop yang ditulis lulus dan tidak lulus, ada 4 santriwati yang dicoret kedua tulisan tersebut, sehingga mereka berfikir mereka tidak lulus, ternyata setelah menangis kurang lebih 15 menit, mereka berteriak dan bersujud sukur kepada Allah karena ternyata mereka LULUS.
Kata pak Imam selaku kepala Madrasah Aliyah dan pak Eko Mujiono dalam kesempatan briefing awal, adalah semua perjuangan selalu menghasilkan keberhasilan dan kegagalan, demikian juga dengan ujian nasional yang ananda ikuti, tidak semua lulus dan tidak semua gagal, bagi yang tidak lulus, tidak perlu histeris kemudian melakukan hal-hal anarkis atau hal-hal negatif lainnya, karena masih ada kesempatan dalam ujian nasional susulan. Ternyata, kakak-kakak dan adik-adik sangat tersentuh dan sangat ketakutan untuk tidak lulus.
Bravo dan succeed buat kakak-kakak dan adik-adik, selamat berjuang di kesempatan lain. Buat adik-adik Tsanawiyah, ayo bergabung kembali di Madrasah Aliyah untuk membangun diri demi masa depan. Kata pak ustad, nanti kita sudah menggunakan ruangan multi media untuk belajar reguler dan ekstranya, katanya akan dinamakan Moving IT Class. Ada juga Sabelananya loo ... seru dechh ... juga kata pak ustad selaku wakil kepala madrasah bidang kurikulum, akan dicetak santri Aliyah yang hafal minimal 4 juz nantinya,insya Allah.
(Firman Pratama dan Ayu Ratna Sari kelas XI MA)
=====================================================
The Great Expo of Bali Bina Insani Boarding School 2010
Alhamdulillah sebagai satu bentuk perkembangan yang positif dari pemahaman para santri kita untuk meningkatkan kualitas kemampuan diri dan memberikan penjelasan secara lebih baik kepada umat tentang keberadaan pondok pesantren Bali Bina Insani adalah dengan mengadakan sebuah pameran dengan judul The Great Expo of Bali Bina Insani Boarding School.
Kurang lebih pada awal bulan Maret yang lalu, rekan-rekan pengurus OSALA (Organisasi Santri La Royba) bermusawarah Jumat pagian memutuskan untuk melakukan hal yang spektakuler katanya dari hasil tantangan dari para asatidz, salah satunya adalah Ustadz Hendriansyah Afif (dikaderkan di STIKOM Bali) yaitu mengadakan pameran. Dan menurut pembimbing OSALA, Ustadz Yuli Saiful Bahri, katanya menurut beliau, apabila kita dapat melaksanakan pameran ini, maka ini adalah pameran pertama di sepanjang sejarah kepondok pesantrenan di Bali yang terbuka untuk umum.
Lalu disepakatilah personalia kepanitiaan yang dikomandoi oleh akhuna Fahmi Rinto Wahdani, dibantu oleh Ukhti Atsna Mukminah R Firdaus Putri dan akhuna Eko Satrio Putroseno serta dibantu oleh kurang lebih 43 ikhwan dan akhwat santri yang duduk di Madrasah Aliyah. Tentu saja dibimbing oleh seorang ustadz dan khusus expo ini yang akan melibatkan masarakat muslim secara umum, maka kami panitia memohon kepada Al Ustadz Ir H Joni Santoso SPd untuk berkenan menjadi pembimbing.
Visi dan misi dari expo pertama (maka kami istilah sebagai the Great Expo) ini adalah mengenalkan secara lebih dekat tentang Pondok Pesantren Bali Bina Insani sebagai sumber ilmu pengetahuan ketrampilan dan peradaban dalam rangka mengabdi pada agama bangsa dan negara.
Adapun nantinya setelah diukur dan dihitung serta dipertimbangkan, maka panitia akan menyediakan 25 stand, 19 stand untuk umum (panitia menawarkan kepada umat muslim khususnya untuk mengenalkan produk yang dimiliki baik dari sisi fashion, buku dan alat-alat tulis, makanan, minuman, kerajinan, melalui expo ini dengan menerapkan sistem bagi hasil keuntungan yang didapat selama expo berlangsung, artinya panitia tidak menjual stand).
Expo ini akan dilaksanakan dengan mengundang (semoga diridloi, diberkahi Allah dan dimudahkanNYA) paling tidak bapak Bupati Tabanan beserta jajarannya. Jumlah undangan awal pada saat pembukaan minimal 500 orang. Dikarenakan, alhamdulillah Pondok Pesantren Bali Bina Insani, merupakan mungkin pondok pesantren pertama di Bali yang benar-benar mewujudkan konsep menyama braya dalam pendidikan sehingga guru-guru negeri dari SMU negeri yang Hindu banyak mengajar baik di Madrasah Tsanawiyah maupun di Madrasah Aliyah Bali Bina Insani (menurut Prof. DR. Azumardi Azra yang pernah berkunjung, beliau menyampaikan ini adalah pondok pesantren pertama di Indonesia yang benar-benar mewujudkan konsep Bhineka Tunggal Ika) maka panitia expo pun akan berkolaborasi dengan para penari Bali dari desa Meliling dalam memeriahkan kegiatan spektakuler ini. Acara ini pun direncanakan mulai digelar dari tanggal 12, 13 dan 14 Juni 2010. Pemberitahuan pelaksanaan program The Great Expo ini akan kami lakukan secara resmi surat tertulis kepada ormas-ormas islam se Bali, lembaga-lembaga pendidikan islam se Bali, takmir-takmir masjid se bali, majlis-majlis taklim se Bali. Sehingga minimal dalam sehari akan dihadiri minimal oleh antara 200 – 500 orang per harinya. Kegiatan expo ini akan selalu diramaikan oleh selain penari Bali pada saat pembukaan, maka sebagian besar kemampuan santri dalam pentas seni akan ditampilkan, dari nasyid, kasidah, puitisasi Al Qur’an, puisi berantai, orasi beragam bahasa baik asing (Arab dan Inggris) maka bahasa daerah juga akan ditampilkan, pantomim, drama komedi, fashion show juga pentas seni bela diri dan senam lantai (semoga BMV Bali Moslem Voice berkenan hadir sejenak meramaikan acara pada tanggal 13 hari Ahad).
Bapak H Sutio sebagai pengusaha garmen, sudah menyatakan siap untuk mengambil satu stand, pemilik usaha madu lebah Bintang Bali pun sudah mengkapling dua stand. STAND TERBATAS. Bagi anda yang tertarik untuk bergabung dalam acara spektakuler ini (karena dilaksanakan oleh para santri) dan menyukseskannya, kami persilahkan untuk dapat menghubungi secepatnya ke nomor handphone 08124698233 Yuli Saiful Bahri dan 085792002000 H Joni Santoso, atau email ke osala0910@gmail.com, leebahri@yahoo.com
(Firman Pratama dan Ayu Ratna Sari kelas XI MA)
Pantun OSALA :
Burung dara burung merpati, terbang di angkasa hinggap di dahan, wahai saudara bergabunglah bersama kami, agar tercapai kami punya angan-angan. Bunga mawar bunga berduri, buanglah duri dijurang penampungan, wahai handai taulan yang baik hati, ulurkan tangan demi tercapai santri punya kesuksesan
===========================================================
THE GREAT EXPO OF BALI BINA INSANI BOARDING SCHOOL 2010
Sub-haanalloh memang kerja keras pada akhirnya mengantarkan kita kepada satu titik kebahagiaan dan kebanggaan, terlebih lagi apabila kita tetap istiqomah dalam menjalankan program dengan beberapa inovasi (kata pak Ustad selalu begitu), termasuk program kami The Great Expo of Bali Bina Insani Boarding School, sebuah rencana yang tadinya kami sendiri beranggapan sangat musykil, mustahil untuk kami laksanakan.pertama dikarenakan bahwa expo Pondok Pesantren ini adalah kegiatan pameran pertama di Pondok Pesantren kami, sehingga tidak ada acuan kerjanya, bahkan menurut Ustadz ini adalah expo pertama di Bali tentang kepondok pesantrenan.
Masya Allah, Alhamdulillah dengan bantuan para pemerhati dan dermawan baik dari pengurus Yayasan La Royba maupun jamaah muslim lainnya, Bapak H Hasan Aeni (Rp. 1 juta), Ibu Hj Dewi Sinaryati Rully dengan Sarana Dewatanya (sebuah panggung gaya VIP, tarub VIP, kursi sebanyak 200 dan sound system pada saat pembukaan), Ibu Hj Suci Martha Rp. 500.000, Bapak Bambang Sukoraharjo (dengan sebuah genset 6.000 watt-nya), bapak Temy (dengan freezer, ice boxnya plus isinya, yaitu es krim Wall’s sebanyak 400 batang es), juga sahabat akrab dari Bapak Ir H. Joni Santoso (pembimbing kami dalam kepanitiaan expo ini) yang beliau tidak berkenan disebut namanya dari Tabanan, penyedia sound system setelah pembukaan sampai acara ditutup, juga serta masih banyak lagi yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu pada kesempatan ini.
Allahu akbar memang tidak terbayangkan bagi kami untuk menyelenggarakan kegiatan berskala besar seperti ini, dikarenakan kami mengundang Bapak Pangdam IX Udayana dan Bapak Kakanwil Kementrian Agama Propinsi Bali, maka skala kegiatan kami adalah berskala propinsi. Sebuah kegiatan yang terlalu besar dan mewah bagi kami. Belum lagi bahwa Ayahanda tercinta, Direktur Pondok Pesantren Drs. H Ktut Imaduddin Djamal, SH berkenan untuk mengundang Bupati Tabanan, Kapolres Tabanan, Dandim Tabanan beserta pejabat unsur MUSPIKA, Allahu Akbar Allahu akbar, Allahu Akbar, Engkau memang maha besar Ya Allah sehingga acara kami ini terselenggara sangat baik dan memuaskan bagi kami para santri yang masih belum memiliki kemampuan dan pengetahuan sebagaimana mestinya.
Pada saat pembukaan, yang kami selenggarakan pada hari Kamis, 10 Juni 2010 alhamdulillah berhasil dengan baik, walaupun Bapak Pangdam IX Udayana mewakilkan kepada asisten teritorial dan Dandim Tabanan, serta Bapak Bupati mewakilkan kepada asisten II beliau. Sebelum acara pembukaan dimulai, kami mengintronya dengan menampilkan kasidah santri, kemudian MC (Dyan Fitri Ayuning Tyas santriwati kelas XI Madrasah Aliyah), lalu tetap kami menampilkan qiroatul Qur’an (yang dilantunkan oleh Ustadzah Akrimah dan sari tilawah oleh Syifa Sayla Ramadhani santriwati kelas IX Madrasah Tsanawiyah), kemudian sambutan oleh ketua panitia yaitu Fahmi Rinto Wahdani (santri kelas XII MAdrasah Aliyah), dilanjutkan sambutan oleh Direktur Pondok Pesantren, untuk kemudian tari Bali penyambutan tamu Puspanjali yang dibawakan oleh Niké Novitasari (santriwati kelas XI), kemudian sambutan sekaligus membuka acara expo yang dilaksanakan oleh Bapak Asisten II Bupati Tabanan (yang menyatakan kekaguman akan penampilan tarian Bali Puspanjali dikarenakan dengan asesoris kostum tari Bali namun tetap berjilbab). Acara dilanjutkan dengan pemotongan pita untuk inspeksi stand-stand expo. Stand expo tahun 2010 ini diramaikan oleh stand Pondok Pesantren, stand kerajinan tangan santri, stand piala dan piagam penghargaan, stand Pendaftaran Santri Baru 2010-2011 yang mengambil tempat di mushola Harjo Quba. Sedangkan stand umum yang berlokasi di lapangan voli sebelah utara Mushola, diikuti oleh Kantim La Royba, Vicky Asesories (seorang wali murid memiliki usaha penjualan asesoris), stand es krim Wall’s, stand bakso Supradinasty, 2 stand snack Nany Joni, sebuah tenda dari Coca Cola, Stand pakaian seragam PURNAMA, stand buku sekolah Yudistira, stand Madu La Royba - Bintang Bali. Puisi berantai pun dilantunkan oleh Ferdian (santri kelas IX Madrasah Tsanawiyah), Ummi Latifah (kelas XI MA), Kuncoro (Kelas XI MA) dan Intan Mubarokah Suciati (kelasXII MA).
Panggung hiburan selalu diramaikan oleh kreatifitas santri. Pada hari Jum’at, 11 Juni 2010, beberapa personil dari kepolisian sektor Kecamatan Kerambitan hadir dalam acara expo sembari memberikan penyuluhan tentang bahaya handphone berfasilitas kamera dan video akan gambar-gambar tidak senonoh dan video porno yang sedang semarak beredar di tengah-tengah masyarakat. Tari ala India dan pantomim menghibur kami. Solat Jumat pun menyongsong dan kami menyulap ruang kelas untuk menjadi mushola tempat kami menjalankan ibadah solat Jumat, dengan khotib akhuna Fahmi Rinto Wahdani.
Pada hari Sabtu, 12 Juni 2010 tamu Expo membludak, selain orang tua wali santri yang diundang untuk acara perpisahan dan penerimaan rapot kenaikan kelas. Pelepasan santri dilakukan oleh Badan Pengawas Yayasan La Royba bapak H Muchtar Naim. Santri pun menampilkan pelbagai kemampuannya, seperti vokal group yang menyanyikan lagu-lagu perpisahan, para santri calon alumni pun menampilkan lagu Mars La Royba, Oh Pondokku, hymne Guru dan ikrar Alumni 2010. Mc untuk acara ini adalah Siti Marlena dengan bahasa Arabnya dan Dyan Fitri Ayuningtyas berbahasa Indonesia (keduanya kelas XI MA)., fashion show islami meramaikan suasana, wuiiiiiiiiiiiii suit, suit.
Pada hari Ahad,13 Juni 2010, tamu sekitar 300 orang hadir memenuhi ruang expo, mereka adalah dari jamaah Majlis Taklim Jabal Rahmah, yang sekaligus memberikan shodaqoh beras seberat 1 ton dan dana sebesar Rp. 20 jutaan untuk para santri. Subhaanallloh, Allohumma taqobbal haadzihis shodaqoh, waj’al-hum minas shoodiqiin. Alhamdulillah keberangkatan mereka ke Bedugul, juga merupakan penghujung acara The Great Expo of Bali Bina Insani Boarding School dan penutup. Masya Allah terbayar sudah semua keletihan kami para panitia yang terdiri dari kelas XII dan XI Madrasah Aliyah. Kegiatan akhir kami yang tak kalah melelahkan namun membahagiakan adalah pembongkaran stand dan merapikan serta membersihkan seluruh areal pameran. Mengembalikan piala, alat-alat Panitia Penerimaan Santri Baru 2010-2011, mengembalikan sofa-sofa ke kantor-kantor antara lain kantor yayasan, kantor Tsanawiyah dan kantor Aliyah. Adik-adik pun sudah meninggalkan pondok pesantren tercinta untuk menikmati liburan panjang kenaikan kelas. Pondok terasa mulai hening dengan kesunyian nikmatnya. Kami panitia tatkala akan meninggalkan pondok pun merasa berat, selamat tinggal pondokku, sampai jumpa lagi tanggal 28 Juni 2010 yang akan datang, kami pasti akan kembali untuk mempersiapkan segala sesuatunya atas kunjungan para santri dan asatidz dari sebuah pondok pesantren salafiyah Jakarta. Bravo Bali Bina Insaniku!!!!!!!!
(proudly writen by: Firman Pratama and Dyah Maya Sitha grade XII MA)
PANTUN SANTRI:
Burung Nuri terbang tinggi, burung bangau turut mengiringi, sungguh sedih rasa hati, tatkala melihat pondok sangat sunyi, namun wahai teman sahabat remajaku, kemarilah kita menuntut ilmu di kawah candradimuka BALI BINA INSANI
Langganan:
Postingan (Atom)