KARYA ILMIAH REMAJA
Oleh
Ummi Lathifah
NIS:
MADRASAH ALIYAH BALI BINA INSANI
YAYASAN LA-ROYBA
LEMBAR PENGESAHAN
1. Judul Penelitian : Peran Siswa Madrasah di Era Globalisasi
2. Peneliti :
a. Nama Lengkap : Ummi Lathifah
b. Materi Penelitian : Beberapa siswa madrasah
c. Nama Madrasah : Bali Bina Insani
d. Alamat Madrasah : Jln. Raya Timpag
e. Desa : Meliling
f. Kecamatan : Kerambitan
g. Kabupaten : Tabanan
3. Nama Pembimbing : Ida Lailatul Qoyyumah
Tabanan, 23 Agustus 2010
Disetujui Oleh:
Pembimbing
Ida Lailatul Qoyyumah, SPd
Mengetahui,
Kepala Sekolah
MA Bali Bina Insani
Imam Mawardi
MOTTO
Kebanyakan Dari Kita
Tidak Puas Dengan Apa Yang Sudah Kita Miliki
Tetapi Kita Selalu Menyeseli Apa Yang Belum Kita Capai
Jangan Tanya Kapan…… Keberuntungan Akan Datang
Pasti Apabila Kita Berbuat Baik Pada Diri Sendiri
Mauppun Orang Lain
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat allah SWT yang mana atas limpahan rahmat, inayah serta hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Karya Ilmiah Remaja (KIR) yang berjudul “Peran Siswa Madrasah di Era Globalisasi ” guna mengikuti olimpiyade Madrasah Aliyah Tingkat Kabupaten mewakili Madrasah Aliyah Bali Bina Insani, dengan harapan Karya Ilmiah Remaja ini dapat memberi manfaat bagi penulis maupun pembaca pada umumnya.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Ilmiah Remaja ini tidak lepas dari bibimbingan, pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak karena itu pada kesemapatan ini saya mengucapkan banyak terima kasih.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangn dalam penyusunan Karya Ilmiah Remaja ini, oleh Karena itu penulis sangat mengharapkan adanya sumbangan saran dan kritik yang membangun demi kesempuranaan Karya Ilmiah Remaja ini.
Besar harapan kami semoga Karya Ilmiah Remaja ini dapat berguna bagi penulis dan juga mampu menyadarkan masyarakat, khususnya generasi bangsa akan social budaya yang sangat penting untuk kita jaga dan kita lestartikan.
Tabanan, 23 Agustus 2010
Penulis
LEMBAR PERSEMBAHAN
Terima kasih kepada Sang Murobbi, Allah SWT yang telah meberikan pikiran dan hati atas saya sehingga saya dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah remaja ini. Serta kekasih-Nya, Nabi Besar Muhammad SAW sebagai suri tauladan yang baik untuk ditiru.
Kepada Ayahku yang tercinta, Marsan. You are the best for me.
Kepada ibuku tercinta dan tersayang, Husnul Khotimah. Terima kasih you are the best motivator for myself.
Kepada teman-teman seperjuangan yang mendukung dan memotivasiku selalu.
Dan guru yang membimbingku serta kakak kelasku yang memberikan dorongan.
Terima kasih kepada almamaterku tercinta.
ABSTRAKSI
Peran Siswa Madrasah
Di Era Globalisasi
Oleh:
Ummi Lathifah
Abstrak
Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan dengan cara meniliti langsung ikut serta dan merasakan langsung perkembangan yang terjadi di Madrasah dan memperhatikan setiap perkembangan di Madrasah yang mana dari segi intern dan ekstern. Karena di era globalisasi ini sangat sulit menemukan sebuah madrasah yang mana disana menggunakan system kajian modern maupun kombinasi dari kajian yang lama. Dari makalah ini peneliti menerangkan bagaimana sebuah madrasah tetap eksis bekerja dan menyetarai sekolah-sekolah yang unggul yang lebih banyak dikelola oleh orang-orang non muslim. Maka orang-orang muslim membuat suatu lembaga yang dikemas dalam bentuk madrasah yang modern yang bisa membuat pelajar betah dan nyaman di dalamnya. Serta bertaraf internasional dalam hal pembelajarannya.
DAFTAR ISI
A. BAGIAN PEMBUKAAN
Halaman Judul ……………………………………
Lembar pernyataan ……………………………………
Lembar pengesahan ……………………………………
Halaman motto ……………………………………
Lembar persembahan ……………………………………
Kata pengantar ……………………………………
Abstarksi ……………………………………
Daftar isi ……………………………………
B. BAGIAN ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................
1.2 Rumusan Masalah ......................................................
1.3 Tujuan Penelitian ……………………………………
1.4 Manfaat Penelitian ……………………………………
BAB II KAJIAN TEORI
2.1.1 Pengertian Madrasah ……...............................
2.1.2 Peran siswa Madrasah di Era Globalisasi …………………………
2.1.3 Era Globalisasi …………………………
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
C. BAGIAN PENUNJANG
Penutup ……………………………………
Daftar Pustaka ……………………………………
Lampiran ……………………………………
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini di era globalisasi tentunya sudah tidak asing lagi bagi kita sekolah-sekolah tinggi yang berstandar internasional yang mana mengacu pada pendidikan liberalisme. Maka di bab ini, saya akan menjelaskan bagaimana menanggulanginya. Maksud menaggulangi di sini bukan menghilangkan tapi membuat program atau solusi yang baik untuk ini, karena era globalisasi memaksa kita unutk mencetak kader-kader ummat yang tangguh, berwawasan luas dan tidak gagap teknologi tentunya, tetapi tetap pada syari`at islam yang mana mengacu pada Alqur`an dan Hadits.
Madrasah yang modern mungkin bisa jadi pilihan untuk melawan liberalisme dengan cara yang sportif menggunakan ilmu dan wawasan tanpa kekerasan. Karena walaupun namanya madrasah, tapi sudah banyak sekolah islam di Indonesia yang berstandar internasional, di mana pembelajaran mereka menggunakan teknologi-teknologi cangih dan berbagai metode yang dirancang untuk membuat suasana lebih nyaman bagi siswa yang berada dalam madrasah.
Pada system madrasah setiap siswa mengikuti aktifitas dan selalu mematuhi aturan madrasah sehingga tidak mengherankan jika siswa madrasah mencapai prestasi yang lebih baik daripada siswa luar yang bukan madrasah.
Madrasah mengajarkan siswanya untuk disiplin dan saling mengenal di antara siswa yang berlainan suku, adat-istiadat, sifat dan prilaku. Selain itu juga di madrasah tidak hanya dibekali kecerdasan intelektual saja, tetapi juga kecerdasan spiritual dan kecerdasan emosional.
Para siswa wajib memiliki ketaqwaan yang tinggi pada Tuhan Yang Maha Esa, wajib mengetahui sejarah pahlawan bangsa, dan wajib memenuhi kode kehormatan siswa seperti harus menghormati pamong atau guru, dilarang menyontek, berkelahi, dan berbuat asusila..
Sekolah madrasah menurut pakar pendidikan prof. Dr. Arief Rahman , memang mempunyai keungggulan dibanding sekolah negri. Para siswa mempunyai ritme kehidupan yang lebih teratur karena terprogram . karena itulah medrasah-madrasah menjadi otomotif sekolah yang banyak dilirik oleh para orangtua.
Tidak ada siswa yang lepas begitu saja. Namun bukan berarti madrasah merupakan jaminan terhadap kesuksesan pendidikan siswa. sekolah di madrasah tidak hanya untuk tempat mendidik dan memberikan pengajaran pada siswanya saja tapi membuat para siswa menjadi beradab.
Hal utama yang harus dilakukan untuk menumbuhkan kultur sekolah menjadi lebih baik yaitu melalui pendekatan agama, selain itu management madarasah hendaknya waspada terhadap penyusupan dari orang-orang yang mepunyai prilaku menyimpang seperti penyalahgunaan narkoba, perbuatan asusila, dan sejenisnya. Di sinilah prlunya pengajar yang baik di madrasah dan para siswa akan mendapat bimbingan yang intensif. Pendidikan dengan model madrasah, mempunyai banyak manfaat bagi siswanya, sebab proses pembelajarannya bisa terkontrol, efektif, dan efisien.
Selain itu sekolah madrasah mempunyai nilai kebersamaan yang tinggi, bahkan dengan system madrasah sekolah bisa menerapkan rasio pendidikan agama dan pendidikan umum 50 persen berbanding 50 persen. Artinya pendidikan agama 50 persen dan pelajaran umum 50 persen.
Madrasah merupakan system pendidikan yang ideal untuk bangsa ini. Dengan kegiatan yang sedemikian padat tidak heran jika para siswa madrasah menorehkan prestasi yang tinggi. Tidak hanya di bidang akademik tapi juga di bidang olah raga, seni, iptek, dan kerampilan lainnya. Mereka juga diajari beretika: etika berbicara, etika menyampaikan pendapat, etika terhadap orangtua.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah pada latar belakang di atas maka dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
Bahwa pada dasarnya pembelajaran yang menggunakan kurikulum yang berbasis madrasah dengan pembelajaran dan pembelajaran yang umum tidak ada bedanya. Yang membedakan hanyalah seimbangnya pelajaran umum dan pelajaran agama yang diberikan.
Pendidikan umum kurang efektif dalam penyampaian bahasan pelajaran yang akan dibahas. Karena sang guru hanya memikirkan masuk kelas dapat gaji selebihnya jika murid tidak paham maka itu urusan murid. Terkadang sang guru masa bodoh tapi jika di madrasah kebanyakan sang guru yang mementingkan agar muridnya paham.
Masih banyak kalangan menengah ke atas menganggap madrasah yang tidak efesien untuk menggali ilmu.
Berdasarkan masalah pada latar belakang di atas maka dapat di rumuskan sebagai berikut:
1) Bagaimana peran siswa madrasah di era globalisasi?
2) Apakah penerapan sekolah madrasah dalam pembelajaran dan pendidikan lebih efektif dan efisien?
3) Bagaimana madrasah dapat menerapkan system tersebut?
4) Apa saja perangkat untuk mempersiapkan menghadapi era globalisasi?
1.3 Tujuan Penelitian
Mengetahui peran sebuah madrasahyang masih bisa eksis dan bertahan di era globalisasi. Dan juga agar masyarakt menengah ke atas tidak memandang sebelah mata sebuah madrasah dan dapat mengertikannya dalam bahasan yang lebih baik.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat untuk selain membuat perubahan yang berari pada madrasah , juga dapat mebuat koreksi-koreksi untuk pembenahan lebih baik ke depannya. Dan kita peneliti juga dapat pengalaman-pengalaman yang mungkin tidak kita dapatkan dalam hal meneliti langsung ke tempat yang akan diteliti. Selain itu pula kita dapat membuat perbandingan-perbadingan yang bisa menjadi sebuah bahan yang bisa dijadikan sebagai data-data yang mungkin akan bermanfaat nantinya.
BAB 2
KAJIAN TEORI
2.1 Pemahaman teori
2.1.1 Pengertian Madrasah
Seperti yang telah kita ketahiu, pengertian dari madrasah sama halnya seperti sekolah islam. Selain sebagai pendidikan umum, sebagai sarana pendidikan islam yang mana sudah tidak diraguakan lagi pendidikan agamanya.
Madrasah, menurut pakar pendidikan Prof. Dr. Arief Rahman , memang mempunyai unggulan di banding sekolah umum biasanya.
Para siswa banyak mempunyai teman dan bertempat di lingkungan yang terkondisikan dengan baik, serta ritme kehidupan yang lebih teratur karena terprogram. Karena itulah madrasah menjadi alternative sekolah yang banyak dilirik oleh para orangtua.
Proses bimbingan belajar, biasanya terprogram. Tidak ada anak/siswa yang lepas begitu saja. “Namun madrasah bukan jaminan 100 persen terhadap kesuksesan pendidikan di sekolah.” Karena itu system yang ada dalam madrasah harus menumbuhkan kultur yang baik di sekolah. Sekolah di madrsah bukan hanya menjadi tempat untuk mendidik anak-anak saja, tapi membuat mereka menjadi beradab. Hal utama yang harus dilakukan untuk menumbuhkan kultur srkolah menjadi lebih baik yaitu melalui pendekatan agama.”. selain menajemen madrasah hendaknya waspada terhadap pennyusupan dari orang-orang yang mempunyai prilaku menyimpang seperti penyalahgunaan narkoba. Di sinilah perlunya pengajaran yang baik.
Dengan pengasuhan yang baik, anak-anak akan mendapat bimbingan yang intensif. Pendidikan dengan model madrasah mempunyai banyak manfaat bagi anak didik. Sebab, dengan madrasah proses pembelajaran terkontrol.
“pendidikan dengan system madrasah juga memudahkan anak didik untuk belajar atau mendiskusikan pelajaran dengan teman, senior, bahkan guru di ssekolah”
Dengan cara demikin kesulitan belajar vang mungkin timbul bisa teratasi. Madrasah merupakan system pendidikan ideal dalam bangsa ini.
2.1.3 Peran Madrasah
Pengaruh globalisasi dewasa ini terasa, ditandai semakin pesatnya perkembangan teknologi terutama komunikasi, informasi, dan transportasi. Yusufhadi Miarso, tokoh teknologi pendidikan Indonesia, menandai globalisasi dengan beberapa hal, di antaranya: meningkatnya interaksi langsung maupun tidak langsung antar warga dunia, kian banyaknya informasi yang tersedia dan diperoleh, meluasnya cakrawala intelektual, munculnya arus keterbukaan dan demokratis baik dalam bidang politik maupun ekonomi, memanjangnya jarak budaya antar generasi tua dan muda, meningkatnya kesadaran akan saling ketergantungan ekonomi, dan biasanya batas kedaulatan wilayah karena tidak terbendungnya informasi
Bagi dunia pendidikan, globalisasi membawa dampak positif dan negative langsung maupun tidak langsung. Terbukanya usaha melakukan untuk melakukan transformasi pendidikan dengan mengadakan pembaruan dan inovasi system learning, universitas terbuka dan lain sebagainya merupakan dampak positif globalisasi.
Seperti menurunya interaksi antara guru dan siswa atau antar siswa sehingga pembentukan values dalam proses belajar mengajar menjadi terhambat, munculnya budaya hedonisme, bahkan hingga penyalahgunaan teknologi informasi yang memungkin peserta didik melakukan hal-hal negative. Madrasah berperan sebagai alternative lain untuk melawan arus globalisai teknologi dan informasi.
Walaupun saat ini banyak bermunculan lembaga-lembaga selalain madrasah, sekolah terpadu, sekolah unggulan, home schooling, dan lainnya. Tapi hanya madrasah tetap eksis dengan segala ciri khasnya.
Madrasah yang berprinsip oleh masyarakat dan untuk masyarakat, dalam menjalani pendidikanya menurut Zamakary Dhofler bertujuan untuk menanamkan logalitas kepada islam yang dinyatakan dalam bentukingkah laku yang jujur dan bermoral, serta menyiapkan para siswa untuk hidup sederhana dan bersih hati.
Dari tujuan inilah muncul berbagai madrasah dengan corak dan system tersendiri dengan harapan mampu menciptakan masyarakat berbudaya.
Yang mana Selo Soemardjan bercirikan:
• Cara berfikir rasional dan realistic
• Kebiasaan membaca tinggi
• Kemampuan mengembangkan dan menyerapilmu pengetahuan yang banyak dan cepat.
• Terbuka untuk berinovasi
• Selalu berusaha mencari-cari hal baru
• Berpandangan hidup yang berdimensi local, nasional, dan universal
• Mampu mendayagunakan teknologi yang senantiasa berkembang
Pendidikan madrasah saat ini tidak hanya ditekankan pada penguasaan atas pengetgahuan agama saja, melainkan juga penerapanya di bIdang kehidupan, terutama yang sesuai dengan lingkungan. Sehingga kini muncullah sebagai dinamika pendidikan madrasah yang bertujuan agar siswa tidak lagi gagap teknologi, serta mampu bersaing dengan pendidikan lainnya.
Berbekal pengetahuan agam yang kuat, falsafah yang mendalam, serta moral dan nilai-nilai spiritual yang tinggi, diharapkan siswa mampu memanfaatkan berbagai dampak negative kecanggihan teknologi informasi dan arus globalisasi. Hingga akhirnya akan menciptakan penerus bangsa yang intelek, dengan cepat terhadap tujuan dan motto masing-masing madrasah.
2.1.4 Era Globalisasi
1. Pengertian Globalisasi
Globalisasi merupakan suatu proses mencakup keseluruhan dalam berbagai bidang kehidupan sehingga tidak tampak lagi adanya batas- batas yang mengikat secara nyata, sehingga sulit untuk disaring atau dikontrol.
Adapun konsep globalisasi menurut pendapat para ahli adalah:
a. Malcom Waters
Globalisasi adalah sebuah proses social yang berakibat bahwa pembatasan geografis pada keadaan social budaya menjadi kurang penting, yang terjelma di dalam kesadaran orang.
b. Emanuel Ritcher
Globalisasi adalah jaringan kerja global secara bersamaan menyatukan masyarakat yang sebelumnya terpencar-pencar dan terisolasi kedalam saling ketergantungan dan persatuan dunia.
c. Thomas L. Friedman
Globalisasi memiliki dimensi ideology dan teknologi. Dimensi teknologi yaitu kapitalisme dan pasar bebas, sedangkan dimensi teknologi adalah teknologi telah yang menyatukan dunia.
d. Princenton N. Lyman
Globalisasi adalah pertumbuhan yang sangat cepat atas saling ketergantungan dan hubungan antara Negara-negara di dunia dalam hal perdagangan dan keuangan.
e. Leonor Briones
Demokrasi bukan hanya dalam bidang perniagaan dan ekonomi namun juga mencakup globalisasi institusi-institusi dan demokratis, pembangunan social, hak asasi manusia, dan pergerakan wanita.
2. Peran Globalisasi
Perkembangan yang paling menonjol dalam era globalisasi adalah globalisasi informasi, demikian juga dalam bidang sosial seperti gaya hidup. Serta hal ini dapat dipicu dari adanya penunjang informasi global melalui siaran televise baik langsung maupun tidak langsung, dapat menimbulkan kesenjangan social. Terjadinya perubahan nilai-nilai social pada masyarakat, sehingga dapat memunculkan kelompok spesialis di luar negeri daripada di negaranya sendiri, seperti meniru gaya punk, cara bergaul dan lain- lain.
Dampak Globalisasi
Globalisasi telah menimbulkan dampak yang begitu besar dalam dimensi kehidupan manusia, karena globalisasi merupakan proses internasiolisasi seluruh tatanan masyarakat modern. Sehingga terjadi dampak yang beragam terutama pada aspek social. Dampak positifnya kemajuan teknologi dan informasi yaitu mempermudah manusia dalam berinteraksi dengan manusia lainnya.
Sedangkan dampak negatifnya, banyaknya nilai dan budaya masyarakat yang mengalami perubahan dengan cara meniru atau menerapkannya secara selektif, salah satu contoh dengan hadirnya modernisasi di segala bidang kehidupan, terjadi perubahan. Cirri kehidupan yang tadinya syarat dengan nilai-nilai gotong-royong menjadi individual. Selain itu juga timbulnya sifat ingin serba mudah dan gampang(instant) pada diri seseorang.
Pada sebagian masyarakat juga sudah banyak yang mengikuti nilai-nilai budaya luar yng dapat terjadi dehumanisasi yaitu derajat manusia nantinya tidak dihargai karena lebih banyak menggunakan mesin-mesin berteknologi tinggi.
Cara Menanggulangi
Era globalisasi dewasa ini mengharuskan kita untukbersikap arif dan mampu merumuskan serta mengaktualisasikan kembali nilai kebangsaan-kebangsaan yang tangguh dalam berinteraksi terhadap tatanan dunia luar dengan tetap berpijak pada jati diri, serta menyegarkan dan mempereluas makna pemahaman kebangsaan kita dengan mengurangi berbagai dampak negative yang akan timbul dengan cara:
Pembangunan kualitas manusia Indonesia melalui pendidikan.
Pemberian keterampilan hidup (life skill) agar mampu menciptakan kreatifitas dan kemandirian.
Usaha menumbuhkan budaya dan sikap hidup global, seperti mandiri, kreatif, menghargai karya, optimis, dan terbuka.
Usaha selalu menumbuhkan wawasan kebangsaan dan identitas nasional.
Usaha menciptakan pemerintah yang transparan dan demokratis.
A. Pendekatan Penelitian
Sebelumnya harus diketahui lebih dahulu permasalahannya, pada makalah ini menggunakan rancangan deskriptif untuk menunjukkan variable-variable serta bukti- bukti yang sedang terjadi.
B. Cara Pengambilan Data
Dalam penyusunan dan penulisan makalah ini, kami memperoleh data yang diperlukan yakni dengan melakukan studi pustaka. Suatu tahap dimana untuk mendapatkan data-data yang diperlukan kita mencari melalui bku- buku penunjang serta mencari dari website atau media internet.
A. Era globalisasi memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk berperan lebih besar pada prakarsa dan kreatifitas melalui berbagai infrastruktur ilmu pengetahuan dan teknologi serta ekonomi sosial. Globalisasi menurut batas-batas antar Negara semakin kabur sehingga meningkatkan mobilitas dan dinamika masyarakat, termasuk timbulnya gagasan-gagasan baru diberbagai bidang dan aspek-aspek globalisasi dalam satu kepentingan global yang melebihi kepentingan masing-masing Negara, hal ini dikarenakan globalisasi merupakan suatu proses yang mencakup keseluruhan dalam berbagai bidang kehidupan sehingga tidak tampak lagi adanya batas-batas yang mengikat secara nyata.
Dalam keadaan global yang sulit dikontrol seperti pendapat pakar Malcom Waters, Emanuel Ritcher, Thomas L. Friedman, dan sebagainya.
B. Dampak globalisasi yang dirasakan oleh masyarakat internasional dapat diidentifikasikan antara lain mencakup aspek social yang berdampak positif yaitu daya interaksi antar manusia semakin mudah akan tetapi pada aspek social mengalami perubahan yaitu masyarakat banyak yang meniru atau menirukannya secara selektif. Salah satu contohnya ciri kehidupan yang tadinya syarat dengan nilai-nilai gotong royong menjadi individual. Selain itu, adanya sifat ingin segalanya instant mulai merebak di kalangan masyarakat.
C. Penanggulangan dampak negative pada aspek social
Dapat dilakukan dengan cara :
1. Pembangunan kualitas manusia Indonesia melalui pendidikan dengan cara memupuk mental secara rasionalisme dengan falsafah kepribadian bangsa.
2. Pemberian keterampilan hidup (life skill) agar mampu menciptakan kreatifitas. Dan kemandirian, guna untuk menghadapi persaingan yang ketat, untuk kelangsungan hidup era globalisasi.
3. Usaha menumbuhkan budaya dan sikap hidup global, seperti mandiri, kreatif, menghargai karya orang lain, optimis, dan terbuka.
4. Usaha selalu menumbuhkan wawasan kebangsaan dan identitas nasional, supaya pedoman kita akan kepribadian bangsa tetap kental.
5. Usaha menciptakan pemerintahan yang transparan dan demokratis guna untuk menyalurkan aspirasi rakyat yang pro dan kontra.
A. Kesimpulan
1. Bahwa proses terjadinya globalisasi dalam aspek social terjadi dengan cara melalui media televise baik secara langsung maupun tidak langsung.
2. Bahwa dampak yang ditimbulkan era globalisasi pada aspek social yaitu terjadi perubahan cirri kehidupan masyarakat yang tadinya syarat dengan nilai-nilai gotong royong menjadi individual, serta sifat ingin selalu instant pada diri seseorang.
3. Bahwa penanggulangan pada dampak era globalisasi pada aspek social diantaranya diadakannya pembangunan kualitas manusia, pemberian life skill, memberikan sikap hidup yang global dan menumbuhkan wawasan, identitas rasional serta menciptakan pemerintah yang transparan dan demokratis.
B.Saran
1. Siapapun boleh mengikuti arus globalisasi saat ini, akan tetapi harus pandai-pandai menyaring yang sesuai dengan identitas nasional.
2. Mengingat globalisasi sangat kental dengan perubahan, kita harus mempertimbangkan terlebih dahulu dampak yang akan ditimbulkan oleh globalisasi tersebut.
3. Untuk generasi muda,”Tingkatkanlah pendidikan dan wawasan, serta kemampuan hidup untuk menyongsong era globalisasi”
Globalisasi sering dikaitkan dengan upaya mengecilkan dunia menjadi satu perkampungan sejagat (global village). Sebenarnya, dalam pengertian luas, Globalisasi adalah sebuah realitas yang sudah terwujud lama. ‘Globalization was a reality without name.’ Globalisasi tanpa nama ini sudah terwujud, terutama sejak era penjajahan dan imperialism barat, bermula sekitar tahun 1500. Setidaknya dapat dikatakan bahwa imperialism adalah agen globalisasi.
Globalisasi yang tengah berlangsung, merupakan sebuah proses menundukkan dunia dalam segenap sector, baik politik, ekonomi, social, maupun budaya, kepada sebuah acuan dan tatanan tertentu, yaitu Barat. Globalisasi berusaha mewujudkan satu budaya yang tunduk kepada barat dengan mematikan nilai-nilai dan budaya local. Semuanya harus menjadi barat.
Globalisasi merupakan satu cara baru yang digunakan barat dalam berhadapan dengan Islam. Dengan cara inidiharapkan apa saja yang dilakukan masyarakat barat akan dilakukan masyarakat Islam.
Akhirnya umat Islam pun akan kehilangan identitas, sebab apa yang disebut dengan budaya global (global culture) dan gaya hidup global (life style) yang serba baru itu akan menjadi corak kebudayaan Islam itu sendiri. Bagi dunia Islam meski ada sedikit manfaatnya, globalisasi lebih merupakan sebuah bencana besar.
Karena pada dasarnya, peradapan baratnya yang hendak diglobalkan itu dibangun diatas prinsip-prinsip yang tidak selurhnya dapat dipertemukan dengan Islam dengan ajaran Islam. Pandangan hidup melahirkan kebudayaan barat adalah pandangan hidup sekuler. Pandangan ini mengosongkan ruang public dari intervensi agama, memisahkan otoritas politik, dan keduniaan lainnya dari otoritas agama. Serta memisahkan dunia dari akhirat.
System ekonomi kapitalis merupakan pilar yang menopang peradapan barat. Demokrasi liberal adalah system politik yang digunakan barat untuk memperlancar pemasaran produk-produknya di tingkat Global. Gaya hidup konsumerisme – materialistic – hedonistic adalah cirri menonjol budaya barat yang diekspor masyarakat budaya non barat.
Gaya hidup ini mendorong masyarakat menjadi tamak dan rakus mengejar kepuasan duniawi. Gaya hidup ini membawa akses yang sangat merusak nilai- nilai moral dan mentalis masyarakat.
Liberalism pemikiran merupakan cirri lain yang membentuk peradapan barat. Pemikiran liberal menolak batasan dan norma-norma yang diletakkan di atas otoritas, termasuk otoritas agama.
Dalam kehidupan beragama, liberalism bukan hanya menghendaki kebebasan menentukan paham keagamaan yang dianut sesuai dengan pemahaman yang dihasilkannya sendiri, tetapi juga menghendaki adanya kebebasan untuk tidak beragama.
Globalisasi adalah Amerikanisasi, dan dalam globalisasi Amerikalah pemenangnya karena pradigma globalisasi dikembangkan oleh Amerika sebagai kebutuhan “survivality” untuk menjamin Negara Adidaya itu tetap bertahan dalam kemajuannya.
2.1.5 Peran Siswa Madrasah Di Era Globalisasi
Siswa madrasah, sangat berperan penting dalam perubahan dan benteng di era globalisasi ini, selain itu pula merupakan penerus bangsa yang intelek. Mungkin banyak orang berfikir, jikalau siswa madrasah hanya sebagai orang yang terbatas akan pelajaran umum disbanding siswa yang sekolah negeri. Tetapi jika kita lihat kembali ataupun kita titik kembali, justru pendapat seperti itu hanyalah pendapat orang-orang awam yang tidak mengerti arti sesungguhnya akan peran siswa madrasah pada dunia ini.
Di Bali khususnya kita telah mengetahuinya jikalau pergaulan antar remaja yang makin merebak dan di luar batas, bahkan tidak sedikit yang sudah mencicipi barang terlarang yang dapat merusak otak. Dan tak jarang pula yang tidak virgin lagi. Apalagi di era yang tidak mau kalah dengan mode ini, di jaman sekarang ini atau yang dikenal dengan zaman globalisasi ini, sudah bukan hal yang tabu lagi jikalu para pelajar si darah biru ini tidak ingin dikatakan kuno tetapi salah kaprah dalam penerapannya. Maka siswa madrasah, demi mengentaskan masalah ini, yaitu dengan selalu meningkatkan ibadah dan selalu mentaati peraturan yang ada di madrasah dengan ikhlas.
Era globalisasi tidak aka nada habis-habisnya jika dibicarakan, apalagi yang berhubungan dengan pendidikan. Banyak lembaga-lembaga yang dibuat oleh orang-orang non muslim yang mengadopsi system Yahudi. Seperti contoh akibat pengaruh gerakan mereka banyak orang tua siswa yang beragama Islam berpikir bahwa tidak ada bedanya menyekolahkan anaknya di lembaga yang bukan madrasah. Karena mereka beranggapan tidak ada pengaruhnya padahal pengaruh besar sekali, otomatis di sekolah – sekolah non muslim dan pelajar atu siswa yang muslim tidak akan mengajarkan etika atau pelajaran yang berdasarkan hokum-hukum Islam karena di sana itu lembaga non muslim.
Jika kita lihat maupun kita teliti, maka kita dapat menyimpulkan peran siswa madrasah sangat penting karena dapat menjadi motivasi bagi keimanan seseorang. Contoh, siswa madrasah Bali Bina Insani mencoba mengikuti perlombaan mulai dari kabupaten sampai nasional yang dapat menyetarakan siswa sekolah lain.
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada salah seorang murid madrasah mencari ilmu di sebuah madrasah yang wilayahnya padat akan penduduk. Penelitian ini membuat riset tentang peran dari siswa madrasah di era globalisasi seperti saat ini.
Waktu yang diambil dalam kurun 48 jam penelitian ini dilakukan dan peneliti mendapatkan hasil yang cukup untuk menyusun Karya Ilmiah Remaja ini, dengan melakukan wawancara serta mencarinya di buku perpustakaan.
3.2 Metode dan Ruang Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian serta wawancara langsung dengan beberapa murid madrasah dan ikut merasakan kegiatan dan memperhatikan setiap gerak – gerik yang akan dilakukan siswa madrasah.
3.3 Pengumpulan dan Analisis Data
Peneliti dapat mengumpulkan data dengan metode wawancara serta observasi langsung dengan murid madrasah dan mengikuti kegiatan yang ada dalam madrasah guna mempermudah pengambilan data serta riset yang dilakukan lebih mudah dan lebih ilmiah. Maka peneliti juga membuat suatu bahan wawancara yang dilakukan kepada salah satu narasumber yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Dalam analisis data pun, peneliti telah mengupayakan selalu teliti dan hati-hati dalam pengoreksiannya.
Dalam pengambilan data ini pula, peneliti pernah mendapat beberapa hambatan yang membut pengambilan data menjadi sedikit lebih lama terselesaikan. Salah satunya adalah peneliti tidak hanya dititik beratkan oleh pembuatan Karya Ilmiah Remaja ini, tetapi peneliti juga dititik beratkan pada tugas-tugas lain yang harus sama-sama cepat harus selesai dalam waktu yang berbarengan. Maka terkadang peneliti terlalu lalai untuk penyelesaiannya karena tugas-tugas yang lain.
Dalam pengumpulan data, peneliti pun menyadari bahwa masih banyak yang perlu diperbaiki dan masih banyak yang perludikoreksi. Maka dari itu peneliti masih perlu bimbingan dari pihak-pihak yang terkait dalam bimbingan Karya Ilmiah Remaja ini. Kritik dan saran sangatlah membantu peneliti dari berbagai pihak demi perubahan selanjutnya.
BAB 4
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini akan diuraikan tentang kesimpulan dari hasil penelitian dan saran yang dapat diberikan penulis tentang Karya Ilmiah Remaja yang berjudul “Peran Siswa Madrasah di Era Globalisasi”
4.1 Kesimpulan
Kondisi bangsa yang centang perenang dengan krisis multidimensional dipengaruhi mental umat yang tenggelam dalam materialism. Krisis di atas krisis membuat kawan kecemasan akan hilangnya berbagai nikmat seperti menggelapkan hati. Maka dalam suasana seperti ini, penerus generasi bangsa yaitu siswa madrasah yang taat akan tata tertib.
Memang kita lebih mengenal kata Globalisasi dengan dunia tanpa batas atau tak terhingga apapun bisa terjadi, apapun bisa terbuat, dan apapun bisa terlaksana. Terkadang melakukannya dengan pikiran dan hati tapi lebih banyak yang hanya memakai pikiran untuk itu semua. Maka bentengi hati kita dengan iman, islam, dan ihsan. Maka untuk membentuk itu semuanya, perlunya siswa madrasah yang lebih mengerti dan berperan sebagai penerus bangsa yang berakhlakul karimah yang baik.
Berdasarkan dari hasil penelitian yang saya dapatkan,dari sumber-sumber pustaka narasumber yang bisa diyakini kebenarannya bahwa di tahun ke tahun sudah terbukti siswa madrasah dapat lebih unggul dalam meraih prestasi dibandingkan siswa sekolah lain.
Dibuktikan dengan pemerintah pusat yang mana para kabinet menteri dan sebagian presiden termasuk siswa yang menggali ilmu di madrasah.sudah jelas bahwa siswa madrasah sudah mempunyai bekal cukup untuk tetap berdiri tegak melawan kuatnya arus globalisasi dan perubahan-perubahan yang dibuat olehkaum-kaum non muslim.
3.2 Saran
3.1.2 Bagi Siswa
• Diharapkan bagi para siswa untuk tidak mengikuti pengaruh budaya luar yang hanya dapat membuat pengaruh yang negative serta tidak terjerumus pada hal-hal yang tidak bermanfaat.
• Jangan pernah terpengaruh dan malu untuk menjadi siswa madrasah karena terkontaminasi dengan gossip-gosip yang menyebutkan bahwa murid madrasah adalah orang rendahan yang gaptek, padahal sebenarnya siswa madrasah adalah siswa yang mampu menjadi generasi penerus bangsa yang taat.
Bagi penulisan selanjutnya
• Diharapkan pada pembuatan Karya Ilmiah Remaja selanjutnya menggunakan instrument penelitian yang lebih lengkap dan akurat sehingga dapat diperoleh hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan.
PENUTUP
Kondisi bangsa yang centang-perenang dengan krisis multidimensional dipengaruhi mental umat yang tenggelam dalam materialism. Krisis di atas krisis membuat kawan kecemasan akan hilangnya berbagai nikmat semakin menggelapkan hati. Sedang kajian-kajian fiqih yang membosankan karena disesaki ikhtilaf semakin mengeraskan hati. Maka dalam keadaan seperti ini, diperlikan penerus bangsa seperti siswa madrasah yang mempunyai nilai ketakwaan yang tinggi. Memang kita lebih mengenal kata Globalisasi dengan dunia tanpa batas atau tak terhingga apapun bisa terjadi, apapun bisa terbuat, dan apapun bisa terlaksana. Terkadang melakukannya dengan fikiran dan hati, tetapi lebih banyak yang hanya memakai pikiran untuk semua. Maka bentengi hati kita dengan islam, iman, dan ihsan. Maka untuk membentuk itu semua perlunya dorongan dan peran siswa madrasah.
Akhir kata, mungkin dengan adanya Era Globalisasi dapat memunculkan lebih banyak hal-hal yang positif dibandingkan hal-hal yang negative dan semoga saja hati ita dan iman kita tetap teguh dan tidak terbawa oleh kuatnya arus Amerikanisme atau gaya barat.
DAFTAR PUSTAKA
Bahri, Saiful, Yuli, pukul 16.30 wita, dengan menggunakan pakaian koko, berwajah ceria, di depan halaman musholla Harjo Quba.
Haedari, Amin, JAKARTA: Majalah Gontor 1428 H
Mahmudi, Ikhwan, pendidikan alternative Hadapi Era Globalisasi JAKARTA: Majalah Gontor 1428 H
Miarso, Yusufhadi (2007), Tanda- Tanda globalisasi.
www//http:majalahgontor.co.id
Salahudin, Henri (2007) , poligami & gerakan Feminisme global
www//http:majalahgontor.co.id
Zarkasyi, Dr. KH. Abdullah Syukri, Era globalisasi, PONOROGO : Majalah Gontor 1429 H.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar